Visi dan Misi Konservasi Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Visi Konservasi Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Kawasan TNAL menatap masa depan yang berkelanjutan dan inklusif untuk masyarakat sekitar. Visi tersebut tertuang sebagai “Terwujudnya Taman Nasional Aketajawe Lolobata Terdepan di Indonesia Untuk Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan.” Dengan demikian pengelolaan konservasi ini tidak hanya menjaga alam tetapi juga memberdayakan komunitas lokal secara nyata.

Kawasan ini memposisikan diri sebagai pusat penelitian, pendidikan dan pariwisata alam yang lestari. Visi menekankan bahwa manfaat ekologis harus terwujud bagi seluruh pemangku kepentingan. Melalui visi tersebut TNAL tampil sebagai kawasan model yang berorientasi pada keunggulan dan keadilan.

Misi Konservasi Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Untuk mewujudkan visi tersebut, beberapa misi utama konservasi Taman Nasional Aketajawe Lolobata antara lain:

Pemantapan Kawasan Konservasi

Menjaga keutuhan kawasan melalui pengawasan rutin, pemulihan habitat, dan penataan zonasi berbasis kajian ilmiah.

Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Melestarikan flora dan fauna endemik Halmahera dengan pemantauan populasi, penelitian lapangan, dan perlindungan habitat alami.

Pemberdayaan Masyarakat Adat dan Lokal

Mendorong partisipasi masyarakat sekitar dalam konservasi melalui kemitraan, pelatihan, dan pemanfaatan pengetahuan tradisional.

Penguatan Kelembagaan

Meningkatkan kapasitas kelembagaan agar koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra konservasi berjalan efektif.

Pengembangan Jasa Lingkungan dan Ekowisata

Mengelola potensi wisata alam dan jasa lingkungan secara berkelanjutan agar manfaat ekonomi dan ekologi berjalan seimbang.

Penguatan Riset dan Inovasi Konservasi

Mengembangkan kerja sama riset dan pendidikan untuk mendukung pengelolaan berbasis data serta inovasi konservasi yang berkelanjutan.

Komitmen Konservasi Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Pengelola kawasan TNAL berkomitmen untuk menjaga integritas ekologis dengan melakukan patroli rutin, pemantauan habitat dan mitigasi ancaman. Selain itu layanan konservasi ini mencakup pengembangan kapasitas masyarakat lokal, pembaruan zonasi partisipatif serta penggunaan data ilmiah sebagai dasar pengambilan keputusan.